C. Penyuntikan Intravena Tikus Putih
D. Penyuntikan Intraperitonial Tikus Putih
F. Penyuntikan Oral Mencit
G. Penyuntikan Subkutan Mencit
H. Penyuntikan Intravena Mencit
I. Penyuntikan Intraperitonial Mencit
Hari ini kembali lagi saya menulis di blog saya tentang ISPA. Topik ini muncul karena sekarang masyarakat Indonesia di Sumatra dan Kalimantan terkena kabut asap yang disebabkan kebakaran hutan. Tidak usah berlama-lama kita bahas sekarang tentang penyakit ini.
Apa yang dimaksud dengan ISPA? ISPA adalah infeksi saluran pernapasan yang menyerang daerah saluran pernapasan tentunya (tenggorokan, hidung, dan paru-paru) yang berlangsung kurang lebih selama 14 hari. Penyakit ini bisa menginfeksi salah satu atau lebih bagian saluran pernapasan.
ISPA menurut Dinkes RI dibagi menjadi 3 macam yaitu:
1. ISPA Ringan; Gejala-gejala yang timbul apabila penderita mengalami ISPA ringan yaitu batuk, pilek, dan sesak. Jadi apabila mengalami gejala ini selama kurang lebih 14 hari maka penderita diduga mengalami ISPA ringan.
2. ISPA Sedang; Apabila penderita mengalami sesak napas, suhu tubuh 39°C dan ketika bernapas mengeluarkan suara mengorok, timbul bercak merah seperti campak pada kulit, telinga sakit, dan tenggorokan merah.
3. ISPA Berat; Apabila penderita mengalami kesadaran yang menurun, nadi cepat sekitar 160 kali per menit, tidak nafsu makan, gelisah, dan bibir dan ujung nadi membiru, dan tenggorokam merah.
Penyakit ini bisa disebabkan oleh bakteri, virus, dan seperti yang dialami sekarang ini di kalimantan dan sumatra yaitu asap.
Untuk pengobatan ISPA dibagi tiga, yaitu:
1. Pneumonia (ditandai dengan napas cepat);
2. Pneumonia berat (ditandai dengan adanya tarikan
dinding dada kedalam atau yang disebut chest indrawing).
3. Bukan Pneumonia (Batuk, pilek, dan bisa disertai demam).
Bagi yang menderita gejala-gejala pneumonia dan pneumonia berat bisa langsung dibawa ke rumah sakit untuk penanganan yang lebih tepat, sedangkan untuk yang bukan pneumonia bisa ditangani di rumah.
Bagi yang bisa ditangani di rumah seperti batuk dan pilek dan demam bisa diberi obat-obat yang tersedia di apotek dan toko obat di sekitar anda (tanpa antibiotik). Kalau lebih dari tiga hari tidak sembuh atau terjadi peradangan di tenggorokan atau di kelenjar getah bening bisa dibawa ke dokter terdekat (peradangan bisa disebabkan oleh bakteri streptococcuss dan penanganan ini perlu menggunakan antibiotik).
Influenza atau yang lebih sering dikenal dengan flu adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh virus influenza A,B, dan C. Virus ini memiliki dampak pada saluran pernapasan seperti paru-paru dan tenggorokan
Gejala-gejala yang sering timbul pada penderita yang terinfeksi virus influenza biasanya menimbulkan gejala setelah 3 hari penderita terinfeksi... gejala-gejala yang sering muncul pada penderita adalah demam, hidung tersumbat atau mengeluarkan ingus, sakit tenggorokan, batuk, sakit otot atau sendi, dan lelah.
Kebanyakan dari penderita biasanya akan sembuh selama seminggu
Bagaimana cara penularan virus ini? Pasti banyak pembaca yang bertanya-tanya bagaimana virus ini menular dengan mudahnya ke orang-orang. Virus ini ditularkan melalui udara atau melalui cairan ingus tadi. Biasanya orang yang terinfeksi akan batuk atau bersin, bisa juga dengan cara berjabat tangan. Virus ini juga akan lebih mudah menular dalam keadaan ruangan tertutup atau berdesak-desakan.
Virus ini sering menular pada anak-anak, pada orang yang berusia lanjut, pada penderita penyakit lain (penyakit paru-paru, penyakit jantung dan diabetes).
Salah satu pencegahan penularan virus ini adalah dengan cara penderita yang terinfeksi diwajibkan tetap berada di rumah sampai penderita lebih sehat, tutup mulut dan hidung dengan tisu sewaktu bersin dan batuk dan selalu buang di dalam tempat sampah, cuci tangan dengan sabun dan air mengalir selama 10 detik setelah bersin, batuk, membersihkan hidung, dan sebelum menyentuh orang lain, dan selalu mennggunakan masker.
Ada cara lain yang digunakan untuk pencegahan virus ini yaitu dengan cara vaksinasi. Vaksinasi ini dianjurkan terutama untuk orang dewasa dan anak yang menderita penyakit kronis pada jantung dan paru-paru atau yang mengalami penyakit imudefisensi atau menurunnya kekebalan tubuh (HIV), petugas atau orang yang akan berkunjung ke daerah endemik influenza, ibu hamil yang akam masuk trimester kedua atau ketiga antara bulan juli dan oktober. Vaksinasi ini tidak dianjurkan bagi penderita yang mempunyai alergi terhadap telur.
Diagnosis dilakukan dengan cara melakukan uji sampel cairan dari belakang hidung,cairan tenggorokan,atau sampel darah. Tes ini hanya diperlukan pada keadaan tertentu misalnya bila terjadi wabah atau penyakit komplikasi.
Cara penanganan penyakit influenza ini adalah bila terjadi demam, sakit kepala dan nyeri otot dapat diringankan dengan paracetamol dan istirahat, untuk obat influenza sudah banyak terdapat di apotek-apotek terdekat di sekitar lingkungan anda.
Semoga informasi ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan pembaca. Jika ada pertanyaan silahkan berkomentar. Terima kasih.